Perempuan Gilingan Berdaya dengan Budidaya Tanaman Pekarangan

Pelatihan Budidaya Tanaman Pekarangan (KWT Srikandi Gilingan)

Kamis (30/09) SPEK-HAM bersama BAZNAS Kota Surakarta menggandeng Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta melakukan pelatihan budidaya tanaman pekarangan di Kelurahan Gilingan yang diikuti oleh 13 orang anggota KWT Srikandi.  Pelatihan dilaksanakan di Balai Posyandu Kelurahan Gilingan mulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.

Kelurahan Gilingan terletak di belakang Pasar Gilingan dan berada di bantaran Sungai Pepe. Kondisi pemukiman padat penduduk di kawasan perkotaan tentu menghadirkan permasalahan sosial seperti pengangguran dan tingkat perekonomian masyarakat yang kurang sejahtera. Hal tersebut mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi mendapatkan program pemberdayaan berupa pelatihan bertani sederhana di pekarangan rumah. Pelatihan budidaya tanaman pekarangan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas ibu-ibu rumah tangga serta meningkatkan ketahanan pangan di kawasan perkotaan yang tidak memiliki lahan untuk bertani. Pelatihan budidaya tanaman pekarangan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi anggota KWT Srikandi dan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Pelatihan yang ditujukan kepada KWT Srikandi tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS Kota Surakarta yang memberikan sambutan kegiatan. Peserta pelatihan diberikan ilmu pertanian berupa teori dan praktek secara langsung. Materi disampaikan oleh Ibu Atik dan Pak Anang (Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Perikanan). KWT Srikandi diberikan bimbingan untuk melakukan penanaman dengan polybag di pekarangan rumah mereka. Guna mendukung pelatihan tersebut Dinas Pertanian KPP memberikan benih, media tanam dan polybag untuk praktik pemindahan tanaman.            

Meskipun dilaksanakan di bawah terik sinar matahari, anggota KWT Srikandi tetap semangat dan excited mendengarkan, kemudian mengikuti praktik pemindahan tanaman dengan dampingan pihak Dinas Pertanian KPP. Pelatihan dimulai dengan pemindahan benih tanaman seperti terong, cabai dan sawi yang sudah tumbuh dalam polybag kecil ke dalam polybag besar agar dapat tumbuh secara optimal. Langkah pertama dilakukan dengan menjepit dan mengepal benih yang telah disediakan. Kemudian media tanam di masukan kedalam polybag besar lalu benih dimasukan dan ditata dengan rapi. Setelah dipindahkan tanaman tidak diperbolehkan terkena sinar matahari secara langsung dalam beberapa hari untuk penyesuaian media tanam baru.

Sesi selanjutnya anggota KWT Srikandi mengajukan beberapa pertanyaan terkait budidaya tanaman sayur. Mendengar suara anggota KWT Srikandi tersebut, narasumber dari Dinas Pertanian KPP Kota Surakarta memberi tips and trick untuk penggunaan pupuk organik cair dan pestisida nabati untuk membunuh penyakit tanaman, namun juga menjaga kualitas tanaman tetap baik. Seperti pupuk organik cair dari air leri dan pupuk organik dari kotoran hewan atau pupuk kandang. Pengetahuan terkait cara penanaman, pupuk, dan pestisida nabati dapat menjadi ilmu yang membantu anggota KWT Srikandi terus berkembang secara mandiri. (Mufadlila Dienul Z Mahasiswa UGM _Magang SPEK-HAM, September 2021)