Hari Ini Sampah, Besok Emas…!!!

Tabungan Sampah “Sumber Rejeki” RW II, Kelurahan Kemlayan, Surakarta.

Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan menjadi bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan sampah kini semakin penting dari perspektif global dan manajemen sumber daya.

Pemilahan

Pemilahan Sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Program-program pengelolaan sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Begitu juga kegiatan pengelolaan sampah yang dijalankan oleh komunitas perempuan di RW II Kelurahan Kemlayan, Solo. Bersama komunitas dampingan, SPEK HAM (Divisi Sustainable Livelihoods) di tanggal 14 September lalu melakukan program penimbangan sampah sebagai tabungan sampah, yang diharapkan mampu memberi dampak positif bagi lingkungan setempat. Program ini diberi nama tabungan sampah Sumber Rejeki.

Melalui kegiatan yang dilakukan, diaharapkan komunitas mampu melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang meliputi pemilahan sampah  ditingkat rumah tangga secara mandiri dan pemanfaatan sampah untuk peningkatan ekonomi komunitas. Program ini akan terus berlanjut setiap dua minggu sekali. Anggota yang mengikuti kegiatan program ini sebanyak 15 orang, yang terdiri dari komunitas perempuan RW II Kemlayan.

Adapun penggunaan uang hasil tabungan akan dimasukkan sebagai tambahan aset pra koperasi komunitas yang sudah ada. Program ini memiliki kepengurusan tersendiri dan memiliki pencatatan pembukuan yang terpisah dengan pembukuan yang ada. Adapun pembukuan yang dilakukan meliputi buku register anggota tabungan sampah, buku tabungan anggota, dan buku pencatatan jenis dan berat sampah anggota yang dikumpulkan.

“Melalui kegiatan tabungan sampah ini, anggota komunitas perempuan ini berharap supaya kampung kita lebih bersih, ibu-ibu juga mampu melakukan pemilahan sampah, dan  terlebih ini dapat membantu biaya belanja yang terkumpul dari tabungan sampah ini. Hasil penjualan pertama terkumpul Rp 70.000, diharapkan untuk kegiatan selanjutnya ibu-ibu akan lebih semangat dan tidak malas melakukannya kembali, karena ini merupakan kegiatan yang inspiratif” tegas ibu Ninuk (Pengurus tabungan sampah Sumber Rejeki).

(onie/photo : nuel/spekham.org)