Kunjungan TRUK F ke Komunitas Dampingan SPEK-HAM dan FGD

Suasana FGD antara TRUK F dan SPEK-HAM di kantor Jl Srikaya 20

Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) Flores (F) yang lahirnya bersamaan dengan SPEK-HAM mengadakan kunjungan kepada komunitas-komunitas dampingan SPEK-HAM, Kamis-Jumat (27-28/6). Selain berkunjung ke komunitas seperti di Desa Cluntang dan Musuk Kabupaten Boyolali sebagai wahana belajar, TRUK F bersama SPEK-HAM juga menyelenggarakan diskusi dengan materi berbagi pengalaman praktik baik yang dilakukan SPEK-HAM selama ini, baik tentang pendampingan-pendampingan kasus kekerasan namun juga advokasi kebijakan berperspektif perempuan baik di tingkat desa maupun kota/kabupaten namun juga pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban.

Heny dari TRUK F menyatakan bahwa selama ini lembaganya baru berfokus hanya pada penanganan kasus dan advokasi. Ke depan Heny ingin merambah kepada pemberdayaan ekonomi perempuan karena perempuan di wilayahnya masih mengalami ketertinggalan. TRUK F belum secara khusus memiliki Petugas Lapangan (PL) dan kepada SPEK-HAM mengemukakan pertanyaan-pertanyaan terkait strategi apakah yang bisa dibangun di Sikka, karena lembaganya termasuk lembaga rujukan bahkan kantor P2TP2A setempat jika menerima kasus kekerasan, kadang merujuk kepada lembaganya.

Nila Puspaningrum, manajer program Suistanable Lifelihood SPEK-HAM menegaskan bahwa untuk pendampingan di kelompok Sekar Putri Cluntang bukan project hingga tidak bergantung pada pihak donor tetapi program yang bermitra dengan BAZNAS Boyolali. Dengan latar belakang bahwa para perempuan dampingan mengalami kekurangan penghasilan pascaerupsi Gunung Merapi, lalu mereka mendeklarasikan dengan membuat kelompok yang bertahan dari tahun 2013 sampai sekarang. Sedangkan di Kelompok Perempuan Joyosuran (KPJ) membuat kelompok mulai dari tingkat kelurahan, RW dan RT dan melibatkan LPMK. KPJ juga berperan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan setempat. “Kami juga ada diskusi korban kekerasan, yang didominasi oleh persoalan-persoalan perempuan serta pendampingan ekonomi dan meberdayaan yang tidak terlepas dari pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Kami bersinergi memetakan potensi, dan kebutuhan,”jelas Fitri Haryani, Manajer PPKBM SPEK-HAM. (red)