Peduli Kesehatan Diri dan Lebih Dekat Sang Pencipta
- 22
- Jul
Demikian yang mengemuka dalam kegiatan Diskusi Komunitas Perempuan Blumbang bertajuk “Refleksi 2 Tahun Pandemi Covid-19” yang digelar di Balai Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali pada Jumat, 17/6. Dua tahun berlalu Pandemi Covid-19 meluluhlantakkan kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia ini juga dirasakan oleh perempuan di Desa Blumbang.
Ida Nursanti Astuti, salah seorang peserta menyatakan Pandemi Covid-19 ini membuat kita lebih peduli pada kesehatan dan lebih dekat dengan sang pencipta. Walaupun menurutnya melewati masa-masa awal pandemi tidaklah mudah. Dia mengaku mengalami penurunan pendapatan secara ekonomi, selain itu rasa stress yang dia rasakan akibat pembelajaran daring karena harus mengajari anak-anaknya.
“Awal-awal pandemi dulu memang susah ya, ada pembatasan aktivitas, WFH, sekolah daring, sebagai orang tua kita harus pandai-pandai membagi waktu supaya semuanya bisa lakukan dengan baik,”ungkap Ida. Ida menambahkan pihak bersyukur ada bantuan dari pemerintah seperti BLT, UMKM, Pulsa Listrik, Paket Pulsa Internet, Prakerja yang itu bisa membantu meringankan beban warga.
Hal senada disampaikan oleh Tari, menurutnya beban ekonomi akibat pandemi memang dirasakan banyak warga di desa Blumbang, untuk bertahan hidup selain mengandalkan bantuan dari pemerintah, dirinya bersama keluarga memanfaatkan sayur-mayur yang ditanam di pekarangan rumahnya.
Masih menurut Tari, dampak yang timbulkan akibat Pandemi adalah adanya kehamilan yang tidak diinginkan, KDRT hingga perceraian. Pendamping dari SPEK-HAM Henrico Fajar yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa kasus Kekerasan terhadap perempuan yang ditangani SPEK-HAM sepanjang tahun 2020 ada 80 kasus, sementara setahun berikutnya 2021 ada 71 kasus. Menurutnya ada korelasi antara kondisi ekonomi warga yang terpuruk saat pandemi dan dampak WFH dengan kenaikan kasus KDRT. Oleh karena itu dia mengajak warga untuk mulai peduli pada lingkungan dengan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap perempuan dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Henrico Fajar/Divisi Kesmas.