Tidak Melulu Pembangunan Fisik
- 23
- Nov
Demikian disampaikan Iwan Setiawan, Sekretaris Desa Blumbang dalam pembukaan dan sambutan Pelatihan Kesehatan Reproduksi Perempuan pada Rabu, Kamis 10-11/11 di Balai Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Menurut Iwan Pemerintah Desa Blumbang berkomitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan reproduksi perempuan dan pencegahan Stunting. “Dalam perencanaan pembangunan kami berkomitmen tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja, tetapi juga pembangunan manusia”, ungkap Iwan.
Iwan menambahkan melalui dukungan anggaran dana desa diharapkan persoalan kesehatan reproduksi perempuan tertangani dengan baik, selain itu kasus Stunting bisa ditekan seminimal mungkin melalui upaya pencegahan yang komprehensif.
Pelatihan Kesehatan Reproduksi Perempuan ini di bagi menjadi dua sesi. Sesi pertama Rabu, 10/11 diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari Perangkat Desa, BPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kader Kesehatan dan Karang Taruna.
Sementara itu sesi kedua, terdiri dari Perempuan Hamil beserta Pasangannya, Pasangan Usia Subur, Pasangan Orang Tua dengan Anak Stunting dan Bidan Desa. Hadir sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puskesmas Klego dan SPEK-HAM.
Materi yang disampaikan meliputi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), Gender dan HKSR, Kerentanan Perempuan terhadap IMS, HIV-AIDS dan Kanker Serviks serta RTL serta Komitmen Bersama.
Arina Iswandani, Kasie Kesga Dinkes Boyolali yang hadir sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa perempuan adalah aset yang berharga yang berpotensi menghasilkan generasi penerus bangsa, oleh karena itu perlu mendapat perhatian salah satunya dalam sisi kesehatannya.
Ida Nursanti, salah seorang peserta menyampaikan pelatihan ini sangat berguna meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, bukan hanya bagi perempuan tetapi juga bagi laki-laki dalam mendukung kesehatan reproduksi perempuan dan pencegahan Stunting. Data dari Dinas Kesehatan Boyolali menyebutkan angka kasus Stunting di Kecamatan Klego menduduki peringkat pertama, yaitu sebanyak 502 kasus (Data Penimbangan Balita Serentak Bulan Februari 2021). Advenia, Zoik/ Magang UNDIP, Henrico Fajar/Divisi Kesmas SPEK-HAM