KENALI LEBIH DEKAT “HIV/AIDS”

Hai, Sobat! Berbicara mengenai virus HIV/AIDS seringkali masih memicu kesalahpahaman pada kalangan masyarakat. Hal ini terjadi karena penyakit HIV/AIDS menjadi masalah kesehatan layaknya fenomena gunung es dimana puncaknya terlihat kecil namun masih terdapat permasalahan yang besar di bawah permukaan tersebut.  Pasalnya dapat dilihat bahwa masyarakat banyak yang kurang memahami atau masih mempercayai mitos-mitos mengenai HIV/AIDS hingga terkadang menyebabkan penularan virus tersebut semakin besar.

Perlu diketahui bahwa HIV dan AIDS merupakan dua hal yang berbeda. HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh sehingga mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh hingga pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Sedangkan, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan pelemahan kekebalan tubuh karena munculnya virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih.

Lalu bagaimana virus HIV bekerja? Di dalam tubuh kita terdapat sel darah putih (sel CD4) yang berfungsi menghidupkan dan memadamkan kegiatan sistem kekebalan tubuh. HIV yang masuk menularkan sel ini dan melipatgandakan menjadi miliaran tiruan virus. Tiruan virus tersebut meninggalkan sel dan masuk ke sel CD4 yang lain.  Sehingga sel yang ditinggalkan rusak dan sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik. HIV dapat ditularkan dengan melalui hubungan seksual beresiko tanpa menggunakan pengaman, menerima transfusi darah yang mengandung HIV, kehamilan ibu HIV, penggunaan alat medis yang tidak steril, dan penggunaan jarum suntik yang sama.

Orang dengan HIV/AIDS bisa terlihat tampak sehat di luar, namun tidak menutup kemungkinan orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan menggunakan jarum suntik yang sama tersebut. Oleh karena itu diperlukan tes untuk mengetahui apakah orang tersebut terkena virus HIV atau tidak. Tes tersebut dilakukan melalui tiga tahapan yakni proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV.

Sumber:

  • www.kemkes.go.id
  • Green, Chris W. 2022. Seri Buku HIV-Aids: HIV dan TB. Jakarta: Yayasan Spiritia.

 

Post Tagged with , ,