Mengulik Pemberdayaan di Desa Cluntang, Musuk, Boyolali

Cluntang merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Musuk, Boyolali dimana lokasinya berada di lereng Gunung Merapi yang membuat iklim di Cluntang sejuk dan dingin. Pemandangan Gunung Merapi yang bersembunyi di balik Gunung Bibi menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya. Peluang inilah yang diambil oleh salah satu warga Cluntang untuk membuat sebuah objek wisata Tanjakan Cinta, begitulah orang sekitar  menyebutnya. Wisata yang berdiri sejak 2019 ini selalu ramai dikunjungi, sampai akhirnya pandemi menyerang sehingga mau tidak mau tempat wisata di Cluntang harus tutup.

Kelurahan yang berlokasi di lereng Gunung Merapi ini menjadikan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Berbagai macam tanaman dan sayuran tumbuh subur, seperti kubis, cabai, bawang merah, kentang, tomat, bunga mawar, dan tembakau. Sampai sekarang produksi tanaman dan sayuran dari Cluntang terus berkembang, hal tersebut tidak lepas dari peran SPEK HAM dan Baznas Boyolali dalam program Zakat Community Development sebagai pendamping dengan anggota 67 orang. Salah satu produk dampingan SPEK HAM adalah produksi olahan bunga mawar, yang sebelumnya hanya dijual rancangan menjadi olahan berupa teh mawar, keripik mawar, pilus, dan sirup. Masyarakat yang memproduksi olahan mawar tergabung dalam Kelompok Putri Mawar, diinisiasi oleh SPEK HAM tahun 2016. Kelompok Putri Mawar ini telah mempunyai alat produksi sendiri, seperti cabinet dryer sebagai pengering, mesin spinner untuk penghilang minyak, timbangan, alat press manual kantong teh, dan alat pendukung lainnya.

Kondisi lingkungan yang mendukung akan pertumbuhan bunga mawar membuat hampir setiap rumah memiliki tanaman mawar. Jenis tanaman ini dapat dipanen setiap hari, sehingga produksi mawarnya pun sangat melimpah. Teh mawar dan keripik mawar merupakan produk yang paling laku di pasaran, olahan mawar ini telah dipasarkan melalui toko oleh-oleh, online, dan melalui mulut ke mulut. Produk mawar yang telah mempunyai sertifikat halal dan izin PIRT ini, 1 kotak teh celup mawar 20 gr seharga 15.000, sedangkan kripik mawar seharga 10.000. Selain produksi olahan mawar, Cluntang juga kaya akan produksi bawang merah. Berkah Tani merupakan kelompok petani bawang merah di Cluntang yang berdiri tahun 2017 dengan anggota 21 orang. Penanaman bawang merah diminimalisirkan penggunaan pupuk kimia agar bersifat ramah lingkungan.  Namun dengan begitu, ketika sampai di pasar bawang merah organik dan non organik masih dijadikan satu, sehingga perolehan harga belum terdapat perbedaan yang signifikan. SPEK-HAM bekerja sama dengan Baznas Boyolali juga memberikan beberapa ekor kambing kepada 5 warga Cluntang, harapannya dari ternak kambing tersebut dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. (Hanifah Aufia R Mahasiswa UGM_Magang SPEK-HAM, September 2021)