Apem Kampung Sewu, Berdaya dengan Kuliner
- 27
- Aug
Solo, SpekHam.org – Setiap kampung binaan Yayasan Spek-Ham memiliki potensinya masing-masing. Di daerah Kampung Sewu yang juga menjadi bagian dari kampung binaan Spek-Ham, makanan apem jadi barang dagang potensial yang masuk dalam program pemberdayaan. Program pemberdayaan melalui kuliner apem ini juga dijalankan bersama dengan Kelompok Perempuan Kampung Sewu (KPKS).
Nina, salah satu anggota KPKS yang juga menjadi salah satu pedagang Apem, mengatakan kalau memang di Kampung Sewu terkenal dengan apem sewu. Bahkan Dinas Koperasi & UMKM sampai membuatkan shelter di dekat kelurahan. Tujuannya adalah untuk ikut mempromosikan apem sewu ke khalayak umum. Sayangnya, Nina belum berani membuat apem di luar pesanan, karena resikonya lebih besar.
”Tapi saya sendiri tidak hanya menjual Apem, saya juga menjual ketan, kolak dan lain-lain. Itu untuk tambahan saja. Yang jelas, apem itu sebenarnya yang saya andalkan. Satunya seharga seribu rupiah, kolak, ketan, dan alinnya saya jual tiga ribuan,” ungkap Nina, Selasa (14/8)
Sulis, yang juga merupakan anggota KPKS adalah salah satu pedagang apem yang sudah cukup lama berjualan. Sulis mulai berjualan sejak tahun 2013. Apem yang dijualnya ada beraneka ragam rasa. Ia, tapi sama dengan Nina, belum berani menjual di luar orderan. Ia hanya berani membuat jika ada orderan saja. ”Risikonya itu lho Mas, soalnya Apem kan umurnya ga bisa lebih dari tiga hari,” ujarnya, Selasa (14/8).
Menurut Sulis, walaupun banyak resiko seperti itu, apem sewu tetap memiliki daya tarik tersendiri. Bahkan ia pernah mendapatkan pelanggan dari luar negeri. Tak jarang juga ia mendapat orderan dari luar kota. Untuk solusi apem yang sukar bertahan lama itu Ia sempat mengakalinya dengan menjadikan Apemnya makanan beku dahulu,”Sempat nyari solusi, dan ketemu itu, dijadiin Frozen dulu Mas,” Tambah Sulis.
Pekerjaan rumah bagi pedagang apem sewu lainnya menurut Nina adalah pemasaran dan packagingnya. ”Saya pernah memutar otak untuk memasarkan lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan yang terakhir ini saya memasarkannya melalui Shopee juga,” tukas Sulis.
Taufik Nandito
Mahasiswa Psikologi UMS