IAC Lakukan Pelatihan Media dan CSO Upayakan Pemberitaan Positif Bagi ODHA

Suasana pelatihan media dan CSO yang berperspektif ODHA

Indonesia AIDS Coalition (IAC) bekerja sama dengan Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) melakukan pelatihan bagi awak media dan organisasi sosial, dalam hal ini populasi kunci, pada 12-14 Agustus di Hotel Novotel. Pelatihan difasilitasi oleh Akbar Prayuda dari IAC dan Patrianus dari Komunitas Rumah Cemara. Pelatihan selain memberikan pembekalan pengetahuan dasar hingga pengobatan serta situasi dan data kekinian tentang paparan HIV dan AIDS, juga menemukan solusi bagi kerja-kerja advokasi yang lebih baik.

Terkait situasi epidemi HIV dan AIDS di Kota Surakarta, Agus Hufron, narasumber dari Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa untuk Surakarta dan sekitarnya Orang Dengan HIV dan AIDS yang mengakses layanan (estimasi) adalah 3.180 dan yang memenuhi syarat ACT sebanyak 2.537 dan pernah mengalami pengobatan sebanyak 2.384. Yang sudah meninggal sebanyak 548, masih terapi ARV sebanyak 873, stop secara sadar sebanyak 60, sedang drop out tanpa diketahui alasan sebanyak 564 orang dan menjalani rujukan sebanyak 339.  

Dari data di atas, para peserta melakukan diskusi terkait rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh komunitas di populasi kunci antara lain adalah salah satunya mengangkat tema pengobatan bagi ODHA melalui sosialisasi. Sosialisasi yang akan dilakukan di antaranya kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama serta media. Selain pengobatan, para peserta diskusi juga memetakan masalah bahwa terkait diskriminasi dan stigma masih terjadi pada ODHA baik di kalangan masyarakat sendiri, maupun yang datang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinsos dengan menyerahkan pengasuhan dan perawatan ODHA terlantar kepada yayasan atau komunitas seperti yang saat ini dilakukan oleh Yayasan Gaya Mahardika Solo dengan merawat lima Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dengan fase penyakit yang menyertainya.   

Media Hendaknya Bijak Menggunakan Bahasa-Bahasa Positif

Dalam pelatihan ini, Noer Atmaja dari Radio TA TV memberikan masukan bahwa bahasa-bahasa yang digunakan dalam media audio lebih awam, tidak detail, tidak terlalu medis, namun mudah diingat oleh pendengar. Noer juga setuju ketika pilihan diksi positif juga akan mengurangi stigma di masyarakat seperti kata ‘penderita’ diganti dengan ‘pengidap’ atau lebih bagus lagi dengan enyebutan Orang Dengan HIV atau Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).

Suasana diskusi

Perlu persebaran informasi kepada masyarakat tentang pengetahuan dasar terkait penanggulangan HIV dan AIDS. Berita-berita positif antara lain pengetahuan bahwa penyakit ini bisa diobati dan ODHA bisa berdaya, dengan catatan rutin terapi meminum ARV. Orang dengan HIV juga bisa berprestasi, memiliki keturunan, dan bekerja dengan baik di masyarakat. Butuh dukungan dari segenap masyarakat, jika pengetahuan tentang HIV dan AIDS lebih dini diketahui maka pengobatan lebih mudah dilakukan serta untuk pencegahan penularan agar tidak masif. (red)