Komunitas Perempuan Pundungan Ikuti Diskusi Gender dan HKSR

Pemerintah Desa Pundungan dan SPEK-HAM kembali menggelar Pertemuan bersama Kelompok Perempuan pada kamis 25/2 di Balai Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Pertemuan yang diikuti puluhan perempuan kali ini mengangkat tema Gender dan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).

Henrico Fajar, Fasilitator kegiatan dari SPEK-HAM diawal pertemuan meminta peserta untuk menuliskan ciri-ciri laki-laki dan perempuan serta menuliskan pengertian gender dan seks. Dia menyampaikan, Gender merupakan pembedaan terhadap sifat, peran, posisi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat. Sedangkan Seks merupakan pembedaan organ biologis laki-laki dan perempuan.

Masih menurutnya, konstruksi sosial atau kebiasaan di masyarakat kita, yang memberikan pelabelan bahwa laki-laki harus kuat, harus jadi pemimpin yang kemudian mencirikan bahwa laki-laki harus seperti ini, perempuan harus seperti itu. “Hal tersebut sebenarnya bisa diubah dan dikomunikasikan, karena Gender itu bisa dipertukarkan tetapi kodrat tidak bisa”, ungkap Fajar.

Sementara itu Kesehatan Reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yag berkaitan fungsi, peran dan sistem reproduksi (ICPD, 1994). Beberapa Hak Reproduksi, antara lain: Perempuan berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri tentang fungsi dan proses reproduksinya. Perempuan berhak memutuskan secara bertanggungjawab apakah ingin, bagaimana, kapan, mempunyai anak dan berapa jumlahnya. Perempuan tidak boleh dipaksa untuk melahirkan atau mencegah kehamilan.

Sementara itu Tutik salah seorang peserta menyampaikan masih banyak dijumpai perempuan yang menanggung beban ganda, misalnya harus bekerja, mengurus anak, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Menurutnya ini harus dibicarakan dengan pasangan atau suami, agar ada pembagian peran yang jelas di dalam rumah tangga.

Sementara itu Danang Setiawan selaku Kepala Desa Pundungan, menyatakan semakin banyak perempuan yang mendapatkan informasi tentang apapun, maka harapannya perempuan semakin maju. “Saya berharap informasi ini disampaikan kepada perempuan-perempuan yang lainnya di luar sana,” ungkap Danang. Henrico Fajar/Divisi Kesmas SPEK-HAM