Komunitas Perempuan Trasan Gelar Diskusi
- 19
- Mar
Suasana Diskusi Komunitas saat pemetaan
Pemerintah Desa Trasan bersama SPEK-HAM menggelar Diskusi Komunitas Perempuan Trasan pada jumat, 12/3 di Balai Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Kegiatan diikuti Ketua TP PKK dan Kader Kesehatan perwakilan RW dan RT.
Kegiatan diawali dengan pemberian informasi tentang kasus kesehatan reproduksi di Kabupaten Klaten. Disampaikan Henrico Fajar dari SPEK-HAM bahwa data dari Dinas Kesehatan menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Klaten tahun 2017: 18 kasus, 2018: 13 kasus, tahun 2019: 12 kasus dan tahun 2020 sampai bulan September: 12 kasus.
“Penyebab AKI antara lain pendarahan, Eklamsi, infeksi, dan lain-lain”, ungkapnya. Sementara itu Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2017: 162 kasus, 2018: 170 kasus dan 2019: 162 kasus. Kasus Abortus tahun 2017: 508 kasus, 2018: 442 kasus dan 2019: 465 kasus.
Perkawinan anak di Kabupaten Klaten pada tahun 2017: 130 kasus, tahun 2018: 112 kasus dan tahun 2019: 141 kasus. Jumlah remaja yang hamil di tahun 2017: 295 kasus, 2018: 450 kasus dan tahun 2019: 315 kasus. Sementara itu jumlah remaja yang bersalin di Kabupaten Klaten pada tahun 2017: 200 orang. 2018: 136 orang dan 2019: 144.
Menanggapi data AKI dan Keguguran pada perempuan hamil, beberapa peserta menyatakan prihatin dan sedih. Sri Hartini, salah seorang peserta menyampaikan sedih melihat data tersebut, mungkin suami atau orang terdekat perempuan hamil tersebut kurang memberikan perhatian. Dia berharap sosialisasi dan edukasi tentang Kesehatan Reproduksi ditingkatkan lagi.
Diskusi berlanjut dengan memetakan persoalan Kesehatan Reproduksi, antara lain kasus gagal KB, kanker payudara, kanker serviks, KTD, keguguran, bumil risti dan sebagainya. Selain itu pemetaan potensi desa berhasil dilakukan, diantara pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan, usaha kecil dan sebagainya. Hasil pemetaan tersebut akan digunakan untuk menyusun materi, sebagai bahan diskusi setiap dua bulan sekali. Feri, Ketua TP PKK mengatakan akan mendukung kegiatan ini. “Kita sangat berharap perempuan semakin cerdas, siapa tahu dari kita akan muncul narasumber terkait isu kesehatan reproduksi yang berani menyampaikan warga yang lainnya”, ungkapnya. Selain itu menurutnya dengan ada adanya pertemuan bulanan ini diharapkan kasus-kasus kesehatan reproduksi semakin berkurang. (Henrico Fajar Divisi Kesmas SPEK – HAM)