SPEK-HAM Gelar Talkshow di Merapi FM

SPEK-HAM bekerja sama dengan Diskominfo dan DP2KBP3A Kabupaten Boyolali menggelar Talkshow dengan tema Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Masa Pandemi pada Senin, 15/3 di Radio Merapi FM.

Talkshow menghadirkan narasumber Masithoh dari DP2KBP3A, Henrico Fajar dari SPEK-HAM dan dipandu penyiar Yunita. Menurut Masithoh, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak marak terjadi karena perkembangan teknologi komunikasi di jaman kini.

“Banyak kasus kekerasan dipicu penggunaan media sosial dan internet yang tidak bijak, orang bisa terhubung dengan siapapun lewat media ini, dari sinilah kekerasan bisa muncul”, ungkap Masithoh. Dia berharap agar perempuan tidak mudah terpengaruh dengan rayuan atau iming-iming dari siapapun sehingga tidak menjadi korban kekerasan.

Sementara itu Henrico Fajar menyampaikan sepanjang Januari sampai dengan Desember 2020 SPEK-HAM menerima dan mendampingi perempuan korban kekerasan sebanyak 80 kasus, naik 22,5% daripada dari tahun sebelumnya yaitu 62 kasus. KDRT mendominasi yaitu sebanyak 62 kasus. Menurutnya ada perubahan besar dalam relasi di dalam rumah. Orang yang biasanya bekerja diluar rumah, bersekolah di sekolahan, pada masa pandemi ini dipaksa untuk melakukannya di rumah.

“Situasinya menjadi berubah, beban perempuan menjadi semakin besar saat berada di rumah, selain itu menurunnya pendapatan suami atau istri juga berpengaruh terhadap relasi, sehingga kekerasan pun akhirnya terjadi, ini yang perlu kita pahami bersama,” ungkap Fajar. Sebagai informasi Talkshow ini merupakan rangkaian peringatan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Siaran radio menjadi salah satu media kampanye dan pendidikan publik tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak kepada masyarakat. Berikutnya Talkshow akan dilakukan di Radio Metta FM, Immanuel dan RRI Surakarta pada 17 dan 18 Maret dimulai pukul 09.00 – 10.00 WIB. (Henrico Fajar – Divisi Kesehatan Masyarakat SPEK-HAM)  

Post Tagged with , ,