Maksimalkan Program PEKERTi, SPEK-HAM Gandeng Laki-Laki
- 26
- Mar
SPEK-HAM bersama Rukun Warga (RW) V, Dukuh Kemiri, Desa Tlogorandu, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten menggelar Penyuluhan dengan tema “Peran Laki-Laki dalam Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).” Kegiatan diselenggarakan pada 14/3 bertempat di rumah Bapak Kirnadi. Warga nampak antusias mengikuti kegiatan ini, bagi mereka AKI adalah hal yang baru dari mereka.
Community Organizer SPEK-HAM, Henrico Fajar menyampaikan data terkait kasus AKI di Kabupaten Klaten. Dijelaskannya AKI di Kabupaten Klaten masih tinggi di tahun 2014: 20 kasus, 2015: 15 kasus, 2016: 18 kasus, 2017: 18 kasus, 2018: 13 kasus, dan 2019: 12 kasus.
Mendengar penjelasan tersebut beberapa warga mengaku terkejut dan tidak menyangka. Mulyadi misalnya dia merasa kaget karena menurutnya layanan kesehatan sudah ada dan terjangkau, mengapa masih saja ada kasus AKI. “Tentu saja terkejut dan kaget melihat data itu, mestinya harus dipikirkan solusi untuk pengurangan AKI”, ungkap Mulyadi.
Beberapa AKI meliputi pendarahan, eklamsi, infeksi, dan lain-lain. Selain AKI kasus keguguran dari tahun 2016 sampai dengan 2019 mengalami fluktuatif, di tahun 2016: 471 kasus, 2017: 508 kasus, 2018: 442 kasus dan 2019: 456 kasus. Oleh karena itu dijelaskan Henrico, peran suami dan orang terdekat amatlah sangat penting untuk menekan angka keguguran tersebut. Penyebab keguguran, antara lain kelelahan, usia ibu yang lebih dari 35 tahun, hepertensi, obesitas, diabetes, punya riwayat keguguran dan sebagainya.
Selain itu perencanaan kehamilan menjadi keharusan yang tidak boleh diabaikan dalam upaya penurunan AKI dan Keguguran. Salah seorang peserta diskusi Roudal menyatakan bahwa suami bisa mendukung perencanaan kehamilan diantaranya dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB). “Suami bisa terlibat dalam perencanaan kehamilan dengan mengikuti program KB, selain itu kasih sayang yang tanpa batas untuk istri juga tidak boleh diabaikan”, ungkap Roudal.
Sebagai informasi Yayasan IPAS bersama dengan SPEK-HAM saat ini sedang menjalankan program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Perempuan Terintegrasi (PEKERTi) di Kecamatan Juwiring, Klaten Tengah dan Bayat. Fokus di tahun kedua ini, selain melibatkan perempuan remaja, juga melibatkan kelompok laki-laki atau, tokoh agama dan masyarakat. Henrico Fajar/Divisi Kesmas/SPEK-HAM