Pelatihan Penguatan KPP Klaten dan Sukoharjo

Pebruari 2015, penguatan KPP oleh SPEK-HAM Surakarta dilaksanakan bekerjasama dengan IUWASH. Kegiatan Pelatihan Penguatan KPP  ini merupakan implementasi kegiatan Master  of Trainer Penguatan KPP yang dilakukan sebelumnya. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berkomitmen untuk mau dan mampu melakukan perawatan IPAL  di wilayahnya masing-masing dengan target adanya perawatan terhadap IPAL. Bagi wilayah yang belum terbentuk KPP, mereka akan segera membentuk KPP sehingga IPAL akan terawat dan berkelanjutan, serta ada penambahan sambungan rumah baru.

Pelatihan Penguatan KPP Klaten dan Sukoharjo

Pelatihan Penguatan KPP Klaten dan Sukoharjo

Methode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah : Ceramah, Tanya jawab, Curah pendapat, Diskusi,  Praktek Lapang. Praktek lapang dilakukan dengan mengunjungi Lokasi IPAL terdekat, untuk mengetahui proses operasional IPAL, apakah IPAL sudah ada perawatan atau belum, apakah IPAL sudah berfungsi dengan baik atau belum. Salah satu yang dilakukan dalam praktek lapang ini adalah membuka bak control dan jaringannya, yang dipandu oleh Mas Budi, dari Team Teknis IPAL SPEK-HAM.

Pelatihan dilakukan di dua wilayah, yaitu di wilayah Klaten dan Sukoharjo. Pelatihan di wilayah Sukoharjo bertempat di Aula Pondok pesantren Windan Makamhaji Sukoharjo dengan peserta 20 orang terdiri dari  4 perempuan dan 16 laki-laki yang berasal dari Baki dan Kartasuro. Sedangan untuk Klaten bertempat di Rumah Makan Mayar Klaten. Peserta  28 orang  perempuan 9 orang dan laki-laki 19  orang.  Sebagai peserta adalah dari  unsur  KPP, PKK, Perangkat Kelurahan, serta dari KPP non-intervensi diwakili 1-2 orang. Pelatihan Penguatan KPP untuk wilayah Klaten juga amenghadirkan peserta dari wilayah IPAL yang diintervensi yaitu : Jonggrangan, Gumulan, dan Krecek, Ngerangan dan Trunuh.

Ada permasalahan terkait KPP yaitu:

  1. KPP sudah terbentuk akan tetapi belum berjalan yaitu KPP wilayah IPAL Trunuh.
  2. KPP dibentuk diawal program diakui hanya sebagai syarat untuk pembuatan RKM/Rencana Kerja Masyarakat, yaitu : KPP wilayah IPAL Jonggrangan dan Gumulan.
  3. KPP belum dibentuk, seperti di wilayah Klaten ; IPAL Ngerangan dan Krecek KPP. Untuk Sukoharjo ; wilayah IPAL Mancasan dan Bentakan KPP.

Warga di wilayah IPAL Klaten dan Sukoharjo, setelah mengikuti Pelatihan Penguatan KPP  timbul kesadaran pentingnya KPP.  Setelah mendapatkan materi tentang sistem operasional IPAL yang dilanjutkan dengan praktek lapang, semua peserta baik di  Sukoharjo maupun di Klaten  yang hadir akan melakukan tindak lanjut di wilayahnya masing-masing. Mereka akan mengumpulkan warga penyambung  SR untuk melakukan sosialisasi pentingnya perawatan IPAL. Dan akan melakukan pembenahan kepengurusan KPP yang belum berjalan, serta  bagi yang belum terbentuk KPP akan mengumpulkan warga SR dan membentuk  pengurus KPP.

  Ini membuktikan bahwa “ketika warga mendapatkan pengetahuan tentang sistem operasional IPAL secara lengkap, maka akan timbul kesadaran dari dalam diri sendiri tentang pentingnya perawatan IPAL agar berkelanjutan”. Semestinya pada waktu  ada program dan setelah IPAL beroperasi, warga harus diberi pemahaman akan pentingnya perawatan IPAL secara terus menerus dan tidak hanya sekali. Pemahaman ini harus diberikan kepada warga karena IPAL beroperasi selamanya, sehingga warga mau memelihara IPAL dan jaringannya secara terus menerus. Agar IPAL menjadi lancar dan berkelanjutan, maka perlu dibentuk KPP yang memadai sesuai kebutuhan. (Wijiatmi – korwil Klaten dan Sukoharjo/spekham)