Pelatihan Produk Toiletries Sereh Wangi Bagi Komunitas Perempuan di Kabupaten Brebes

Pelatihan produksi toiletries natural sereh wangi

Pada Sabtu (19/7), Komunitas Sereh Wangi Kabupaten Brebes menyelenggarakan pelatihan produk toiletries bersama SPEK-HAM. Sebelumnya SPEK-HAM juga telah mendampingi dalam pelatihan sabun sereh wangi. Beberapa pengalaman didapat seperti diungkapkan oleh Ibu Tini dari Desa Karangsari bahwa usai pelatihan produk tidak bisa langsung jadi melainkan masih terkendala sabun yang terlalu pekat/kental dan bingung cara pengemasannya. Pengalaman serupa datang dari Ruminah asal Desa Kedungabad, namun ujicoba sabunnya sulit mengental (terlalu encer) tetapi setelah produksi tiga kali, sudah meraup angka penjualan sekitar 1,5 juta.

Lain lagi pengalaman Puji dari Desa Karangsari, sudah ribuan produk sabun dihasilkan dan mengeruk keuntungan sekitar Rp. 3.000.000. Uang tersebut diputar lagi untuk membeli alat dan bahan-bahan. Ia menambahkan bahwa sabun sereh banyak diminati masyarakat karena promosi selalu gencar lewat medsos yakni di FB dan semua anggota kelompok ikut mempromosikan. Hal senada diungkapkan oleh Warni dari Desa Kedungabad bahwa dengan adanya pelatihan  sabun sereh wangi menyenangkan dan dapat pengalaman banyak dan berharap kelompoknya bisa mandiri. Saat ini usahanya kelompok ini telah menghasilkan produk sekitar 1.500 pcs.

Dari pihak Baperlitbangda Kabupaten Brebes, pendapat tercetus dari Abu, dengan berucap syukur karena melalui upaya pelatihan dalam rangka pemberdayaan ini diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan. Menurutnya pelatihan produk hilir olahan sereh bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan harapan pemerintah kabupaten, kalaupun sudah tidak ada pendampingan dari SPEK-HAM usaha masyarakat tetap bisa jalan sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. “Baperlitbangda akan melakukan penguatan lewat pelatihan maupun penguatan manajemen. Tanggal 28 nanti akan ada pameran produk sereh di Jakarta yang diangkat produk olahan dari sereh wangi. Ke depan akan dikembangkangkan potensi ekonomi lewat program klaster atsiri karena sudah melibatkan beberapa desa maupun kecamatan,”ungkap Abu.

Pelatihan Toiletries, Karbol dari Sereh Wangi

Program pelatihan ini mendapat dukungan dari Pemkab Brebes dan memiliki muatan motivasi untuk pengembangan produksi yang diharapkan bisa menyebar ke seluruh wilayah dan lini seperti bisa dipasarkan di hotel, rumah sakit dan lain sebagainya. Demikian diungkapkan oleh Nila Puspaningrum dari SPEK-HAM.  Terkait upaya promosi, Nila menyampaikan bahwa bisa dilakukan melalui medsos seperti yang selama ini telah dilakukan dan jangan lupa untuk mengurus ijin usaha. Nila menekankan pula untuk para peserta memperhatikan pencatatan bahan dan cara pembuatan.

Bambang, yang memfasilitasi pelatihan pembuatan toiletries menyatakan bahwa di awal akan membentuk tujuh kelompok, dan jika mau memproduksi dengan serius maka harus tahu pasar. Produk harus ramah lingkungan, termasuk packingnya. Menurutnya, banyak produksi dibuat dari sereh wangi karena alami, misalnya produk pengusir nyamuk. Selain itu. Limbah produk sereh wangi bisa digunakan untuk pakan ternak, dengan mencampurnya dengan tempe lalu dikeringkan.

Terkait pembuatan toiletries karbol, berasal dari asam karbonal. Karbol bermanfaat sekali untuk rumah sakit, untuk sterilisasi. Dibanding pembersih lantai sintetis, karbol lebih bermanfaat karena mengandung banyak mikroba. Sedangkan fungsi karbol adalah untuk membersihkan lantai dan membunuh mikroba, serta membersihkan kamar mandi agar tidak licin serta cocok untuk rumah tangga dan rumah sakit.

Suasana pelatihan pembuatan toiletries natural, karbol sereh wangi

Usai pelatihan pembuatan toiletries, peserta dari Desa Karangsari langsung mempraktikkan bikin karbol sereh wangi pada tanggal 20 Juli dan akan dimulai dengan kemasan saset. Sedangkan peserta dari Desa Kedungringin dan Kedungabad melakukan praktik dan rencana mau dijual kepada anggotanya dulu pada akhir Juli. Sedangkan utusan dari Desa Larangan hendak mengumpulkan modal dari iuran anggota untuk membeli bahan dan alat selanjutnya memasarkan produk lewat online dan offline serta kebutuhan menambah nggota kelompok serta membuat wadah sekretariatan.

Pertemuan dengan pelatihan tersebut kemudian menyanggupi kesepakatan bahwa perwakilan Desa Karangsari, Larangan, dan Kedungabad produk toiletries karbolnya pada tanggal 25 Juli siap untuk dipamerkan pada acara yang dihelat Baperlitbangda, masing-masing memproduksi 10 botol bersama produk sabun sereh wangi. (nila/red)