Pemimpin Perempuan dalam Bursa Pilkades 2019

“Pemimpin perempuan tidak hanya bicara perspektif tetapi juga kinerja dan kebijakannya apakah sudah mengakomodasi kebutuhan perempuan”

Gambar-gambar untuk alat kampanye menghiasi sudut kampung, perempatan, lapangan bahkan tempat-tempat umum seperti sekolaha, pasar, dan masih banyak sekali. Gambar dan slogan dengan ukuran kecil sampai ukuran besar tersebar hampir merata di setiap desa di Kecamatan Musuk. Setidaknya itulah yang setiap hari saya lewati yaitu Desa Musuk, desa Kembangsari, Sruni dan Cluntang.

Gambar-gambar alat kampanye yang menjadi alat sosialisasi atas pencalonan diri sebagai kepala desa, dengan jargon, yang mencolok dan kadang terkesan lucu seperti “pilih yang punya kasih, bukan yang memberi tali kasih” atau “pilih yang sudah terbukti, jangan yang belum ada karya kayak beli kucing dalam karung” tetapi ada juga yang dengan kalimat-kalimat sarkasme seperi “pilih yang 100 % asli”, atau “ayo mukti bersama saya”.

Saya kira semua sah-sah saja dilakukan oleh para calon kepala desa. Kampanye juga mulai disusun. Strategi dan team pemenangan juga dilakukan. Modal uang, doa, massa juga disiapkan jauh-jauh hari, tetapi besar pertanyaan dalam hati saya, bagaimana dengan calon kades perempuan dan bagaimana dengan calon pemilih perempuan?

Dari pengamatan dan informasi yang ada di Kecamatan Musuk, ada lima  kandidat kades perempuan yaitu di Desa Cluntang, Kembangsari, Kebongulo, Sumur dan Desa Ringin Larik.  Dari kelima kandidat kades perempuan dua sudah menjabat sebelumnya sedangkan tiga lainnya pendatang baru di bursa pencalonan kepala desa, meski rekam jejaknya dalam berkegiatan sudah diketahui publik.

Menurut Sutarti dan Poniyem, kalau ada calon kades perempuan mereka pasti memilih calon perempuan karena menurut mereka  calon perempuan memiliki kelebihan bisa diajak komunikasi. Calon kades perempuan juga bisa memperhatikan kebutuhan perempuan tentunya.  Begitupun menurut Ismiyati, “Saya juga memilih perempuan, tentu saya mudah me-loby dan juga berkomunikasi. Ini kedua kalinya di desa saya ada calon kades perempuan.” 

Setelah melihat hasil pemilihan kades tahun 2019, perempuan dari lima kandidat kades perempuan, tiga di antaranya jadi pilihan terbaik bagi masyarakat.  Mereka adalah Suryati, S.Pd.  dari Desa Cluntang, Nanik Handayani dari Desa Ringin Larik dan Siti Prihatin dari Desa Sumur.  Begitu banyak harapan para pemilih perempuan terhadap para pemimpin perempuan.  Semoga dengan visi dan misi yang mereka miliki mampu mengakomodasi kebutuhan perempuan di Kecamatan Musuk dan Taman Sari, khususnya di Desa Cluntang, Ringin Larik dan Sumur. (noko alee)

Suryati, S.Pd. Kades Cluntang terpilih