Evaluasi Program ZCD BAZNAS Boyolali dan SPEK-HAM Harapkan Petani Sukses Dunia Akherat

evaluasi dan refleksi program BAZNAS Boyolali dan SPEK-HAM pada kelompok petani brambang dan mawar di Desa Cluntang

Refleksi dan evaluasi untuk program ZCD BAZNAS Kabupaten Boyolali kerja sama dengan SPEK-HAM yang secara efektif telah berjalan kurang lebih selama 6 bulan diselenggarakan di Desa Cluntang, Jumat (17/5). Acara tak hanya bertajuk evaluasi saja namun juga serah terima bantuan alat produksi dari BAZNAS kepada petani. Beberapa hal positif diterima oleh kelompok petani bawang merah dari semula masih banyak anggota yang belum mau bertanam bawang merah tetapi setelah ada program dari BAZNAS semakin banyak petani yang mau menanam bawang merah dan semakin semangat. Program dari BAZNAS dinilai mampu meningkatkan kegotong-royongan anggota kelompok dalam berbagai hal, tidak hanya dalam pertanian termasuk keagamaan. Selain itu saat ini sudah ada struktur kepengurusan dan bahkan sudah melakukan advokasi anggaran ke Dana Desa.

Sedangkan dari kelompok petani bunga mawar yang dipimpin oleh Sri Mulyani,pihaknya mengakui  mendapat pengalaman dari beberapa kali pelatihan untuk pengolahan bunga mawar. “Yang dulunya yang kita tahu bunga mawar hanya bisa digunakan untuk bunga tabur atau dijual ke pengepul ternyata sekarang kami tahu dan bisa mengolah mawar menjadi aneka produk makanan,” terang  Sri Mulyani. Kelompok mawar setiap minggu sudah melakukan produksi secara bergiliran dan dari 20 anggota dibagi menjadi 5 kelompok/ 4 orang setiap minggu. Kelompok ini juga telah mempunyai alat-alat produksi meskipun belum lengkap. Dalam satu bulan mampu memproduksi 50 pak teh, 5 botol sirup dan keripik 10 pak. Keterlibatan stakeholder hadir dari dinas berupa pemberian pelatihan packaging dan pemasaran secara online serta pelatihan barcode dari dinas peternakan.

para petani brambang sedang memaparkan apa yang selama ini mereka dapatkan

Menurut penuturan Jamal Yazid, Ketua BAZNAS Boyolali, BAZNAS dan SPEK-HAM membangun komitmen bersama, termasuk terlihat dalam kegiatan ini maka ketertiban wajib dilakukan. Program ini didanai dari dana zakat bukan dari dana APBD. Zakat adalah kewajiban agama maka kegiatan yang dilakukan ini juga wajib/tidak dipisahkan dari kegiatan keagamaan.“Kenapa kami menyetujui bantuan brambang dan mawar, tujuan kami hari ini bapak-ibu menjadi penerima zakat dengan harapan kami tahun depan bapk-ibu akan menjadi muzaki atau orang yang wajib membayar zakat. BAZNAS bersama SPEK-HAM akan mengukur pelaksanaan program ini, apabila pelatihan-pelatihan yang diberikan selama ini bisa memberikan hasil yang baik dengan indikator selain memperkuat kelompok juga mampu memperbaiki ekonomi keluarga,”terang Jamal. Ia mengimbuhkan bahwa jika dalam kelompok ini juga ada pra koperasi, maka kegiatan ini juga harus dilakukan secara syariah. (red)