Komunitas Perempuan Blumbang Gelar Diskusi
- 23
- Jan
Diskusi diselenggarakan pada Sabtu 18/1 di Balai Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Hadir dalam kegiatan ini Bidan Desa, Kader Kesehatan dan sejumlah anggota PKK desa. Diskusi dilaksanakan rutin tiap bulan, kali ini mengangkat tema tentang Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).
Fasilitator dari SPEK-HAM, Henrico Fajar, menyampaikan pertanyaan kepada peserta tentang Hak. Menurut peserta diskusi, Suyamti hak merupakan sesuatu yang harus didapatkan oleh seseorang. Dalam hal ini misalnya hak ibu hamil untuk memperoleh gizi yang cukup, hak mendapatkan informasi kesehatan serta hak memperoleh layanan kesehatan reproduksi yang memadai.
Hal lain tentang seks, menurut Kader Kesehatan Ida Nursanti seks adalah kontak fisik, antara laki-laki dan perempuan. “Seks itu ya kontak fisik atau hubungan badan perempuan dan laki-laki,” ungkap Ida. Sementara itu dijelaskan Fajar, Seks berkaitan dengan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Sementara seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural. “Ini terkait juga dengan bagaimana fungsi organ reproduksi dan dorongan seksual, serta hal lain misalnya menganggap tabu saat bicara seksual maupun seksualitas”, ungkap Fajar.
Pengakuan dari beberapa peserta menyebutkan para ibu malu untuk menyampaikan informasi kepada anaknya mengenai persoalan seks. Mereka bingung harus memulai dari mana. Menanggapi hal itu Fajar menyampaikan bagaimanapun juga orang tua, ibu maupun ayah wajib menyampaikan informasi kepada anaknya mengenai seks, kesehatan reproduksi dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh sang anak terutama anak yang sudah menginjak usia remaja.
Fajar menambahkan Pendidikan seks sebaiknya diberikan sejak usia dini, misalnya membiasakan masuk toilet saat buang air kecil maupun besar dan tidak membiarkan anak buang air kecil di tempat terbuka. Selain itu penting untuk mengenali sentuhan pada anak, dibagian tubuh mana boleh disentuh dan tidak boleh disentuh serta siapa saja yang boleh menyentuh.
Dalam diskusi ini juga dibahas tentang reproduksi, Kader Kesehatan Suryanti menyampaikan reproduksi berarti memproduksi kembali, menciptakan atau melahirkan generasi masa depan. “Dalam mereproduksi tentu saja butuh persiapan, baik persiapan mental maupun fisik, misalnya pemeriksaan kandungan yang butuh dukungan sang suami menemani periksa dan pemenuhan gizi atau nutrisi pada ibu hamil,”ungkap Suryanti. Mustika Ayu, Novenda/magang, Henrico Fajar/ Divisi Kesmas SPEK-HAM