KPP Award 2015 Kluster Semarang Raya
- 12
- Aug
Kudus – Tidak lama ini (29/07) menjadi momentum bagi pelaku sanitasi, pasalnya Yayasan SPEK-HAM Surakarta (Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia) mencanangkan diakhir program “Pengembangan Perubahan Perilaku bagi Masyarakat yang Berkelanjutan di 6 Kabupaten/Kota Jawa Tengah untuk Mendukung Peningkatan Layanan Sanitasi” memberikan penghargaan kepada pelaku sanitasi berupa KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pengguna) Award.
Program ini bertujuan mendukung pencapaian pembangunan sanitasi berkelanjutan, serta telah mendukung program Pemerintah yang berhubungan dengan program-program sanitasi seperti Infrastruktur Sanitasi Perkotaan Pedesaan (USRI) dan SLBM yang telah berjalan di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Rembang, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Klaten. Dukungan yang telah diberikan dari program ini sejak Juni 2014 hingga sekarang berupa upaya-upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan memanfaatkan mekanisme perubahan perilaku yang berkelanjutan.
Direktur Yayasan SPEK-HAM Surakarta, Endang listiani mengatakan “Kontribusi program ini adalah mendukung dan mengembangkan keberlanjutan dalam program-program sanitasi yang dilakukan oleh Pemerintah. Aspek keberlanjutan yang kami dorong adalah dengan membangun dan mengaktifkan kembali KPP agar mereka mampu melakukan peran dan fungsinya untuk pemicuan agar ada optimalisasi sambungan rumah pada IPAL komunal yang telah terbangun, dan upaya advokasi pendanaannya baik melalui swadaya masyarakat maupun akses dana Pemerintah Daerah.”
“Enam wilayah yang kami intervensi telah berkomitmen untuk mendukung pencapaian pembangunan sanitasi berkelanjutan. Komitmen tersebut harus terus dikuatkan bersama masyarakat, terutama KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pengguna). Berdasarkan hal inilah maka kami mengadakan Seminar Nasional dan Pemberian KPP Award dengan tema “Menggalang Keberlanjutan Pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat Menuju 100-0-100” tegsnya.
Afandi, perwakilan PU pusat mengatakan, sanitasi menjadi salah satu perhatian Pemerintah dari pusat dan daerah. Program sanitasi sangat penting untuk masyarakat.
Manfaat dan aman
Eliest, sapaan akrab direktur SPEK-HAM mengatakan “IPAL komunal ini diyakini bisa membantu masyarakat di pemukiman padat yang tidak memiliki lahan sendiri untuk pembuangan limbah. Mereka bisa mendapatkan tempat pembuangan yang baik dan tidak perlu keluar dari rumah. Pembuangan itu sangat penting karena terkait sanitasi dan kesehatan lingkungan,” tuturnya.
“Dengan tempat pembuangan dan sanitasi pribadi semua terlindungi, terutama perempuan sangat rentan terhadap pelecehan dan kekerasan ketika memanfaatkan tempat umum, karena tempat ini bisa diakses banyak oleh orang, termasuk mereka yang tidak bertanggungjawab. Dengan adanya sanitasi pribadi ini, perempuan lebih aman dan terlindungi dari hal yang tidak diinginkan.” katanya.
KPP Award
Ada beberapa kriteria yang diambil sebagai pemenang KPP Award Kluster Semarang Raya selama pendampingan di masing-masing KPP baik kabupaten Kudus, Rembang, dan Semarang.
Tim Ahli SPEK-HAM, Nila Ayu mengatakan ada beberapa kriteria yang diambil dalam perhelatan KPP Award ini, diantaranya adalah berfungsinya system IPAL/MCK mix, progress optimalisasi sambungan rumah, ada pengurus, ada SK KPP, ada program kerja, iuran, upaya operasional, pertemuan rutin, usaha mandiri, keterlibatan perempuan, dan inovasi untuk keberlanjutan pengelolaan IPAL Komunal/MCK mix.
KPP Award Kluster Semarang Raya meliputi tiga wilayah kabupaten/kota; Kudus, Rembang, dan Semarang. Pemenang KPP Award ini adalah
- KPP Getasrabi Kudus sebagai juara 1.
- KPP Kesambi Kudus sebagai juara 2.
- KPP Selopuro Rembang sebagai juara ke 3.
Acara ini sekaligus digunakan sebagai media penutupan program kerjasama SPEK-HAM dengan IUWASH-USAID periode 2014-2015. Penutupan program ini tentunya bisa membuka peluang kerjasama lainnya hingga tercapai 100-0-100 di tahun 2019.” Katanya. (Khoirul Anam – Korwil Program IUWASH Kabupaten Kudus/spekham.org)