Pertanian Pekarangan Rumah : Upaya Ketahanan Pangan & Peningkatan Ekonomi Perempuan

Pagi itu perempuan Dusun Karanglo Selatan, Desa Musuk, Boyolali sudah bergegas ke lahan pekarangan sebelah rumah Ibu Maryati. Ya, hari Selasa tanggal 28 Maret 2017, Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Putri panen cabe, terong, dan sayuran lainnya di pekarangan yang luasnya 100 m2. Pagi itu adalah panen perdana dari gerakan menanam di lahan pekarangan rumah yang dilakukan sejak Desember 2016 yang lalu.

KWT Sekar Putri belajar tentang pertanian ramah lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan perempuan melalui Sanggar Belajar Pertanian Terpadu Ramah Lingkungan yang diselenggarakan SPEK-HAM di Desa Musuk pada Oktober 2016. Pertanian di pekarangan rumah ini adalah praktek dari Sanggar Belajar Pertanian Terpadu Ramah Lingkungan tersebut.

“Sudah bisa panen cabe dan terong mbak, bisa dijual ½ kg dan sebagian dimasak sendiri, dibuat sambal”, ujar Bu Hartanti penuh semangat menceritakan panen perdananya.

Panen Cabai

Panen Cabai

Tentu tidak sekedar bisa panen dan membuat sambal yang dapat kita ambil pembelajarannya. Perempuan di Dusun Karanglo, Musuk, Boyolali bersama SPEK-HAM sedang membuat laboratorium ketahanan pangan keluarga sekaligus sumber pendapatan bagi perempuan melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Menariknya lagi, pertanian ala perempuan ini adalah ramah lingkungan. Pupuk menggunakan sisa limbah biogas dan kotoran ternak lainnya. Kotoran ternak itu mereka peroleh dari limbah peternakan kambing mereka. Benar-benar menerapkan pertanian terpadu ramah lingkungan.

“Dipupuk pakai limbah biogas dan pupuk organik bunganya tidak mudah rontok meskipun kena hujan terus menerus. Pohonnya juga cepat besar”, kata Bu Maryati yang sebagian pekarangannya dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Dari praktek yang dilakukan KWT Sekar Putri bersama SPEK-HAM, perempuan memiliki kuasa menentukan komoditas, teknik pertanian yang ramah lingkungan, serta menentukan pemasaran. Tentu panen-panen selanjutnya sudah ditunggu, mereka berharap ada tambahan pendapatan dari usaha pertanian sayuran di pekarangan. Perempuan sejahtera perempuan berdaya! (Nila Ayu Puspaningrum – Manajer Divisi Sustainable Livelihood/spekham.org)