Warga Tlogorandu Gelar Diskusi “Peran Suami dalam Mendukung Bumil”
- 01
- Sep
SPEK-HAM bersama Yayasan IPAS Indonesia kembali menggelar kegiatan pertemuan regular RT/RW di Desa Tlogorandu, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Kegiatan digelar pada Sabtu malam, 1/8 di rumah Bapak Dwi Sunano yang beralamat Dukuh Kemiri RT 01/RW 05 Tlogorandu. Hadir sebagai Narasumber Mufidati Ikrimah selaku bidan desa setempat.
Pertemuan yang dihadiri 25 orang peserta ini membahas tentang “Peran Suami dalam Mendukung Bumil”. Di jelaskan oleh Mufidati bahwa ibu hamil membutuhkan dukungan baik dalam hal pemenuhan gizi, lingkungan yang aman dan nyaman hingga kebutuhan psikologi dari suami dan orang-orang terdekat.
“Jadi pemenuhan gizi untuk ibu hamil itu sangat penting, selain itu lingkungan yang bebas dari asap rokok dan dukungan rasa nyaman dan aman dari suami dan orang-orang terdekat juga wajib di penuhi”, ungkap Mufi.
Mufi menambahkan ibu hamil harus mengikuti pemeriksaan tinggi badan, lingkar lengan atas minimal 23,5 cm, pemeriksaan laboratorium dan bagi ibu dengan kehamilan berisiko maka harus mendapatkan PMT.
Triono salah seorang peserta menyampaikan bahwa pada saat istrinya hamil dia memberikan makanan yang bergizi dan selalu rutin memeriksanya ke bidan maupun ke dokter. Sementara itu Roudal menceritakan pengalamannya saat mendampingi istrinya melahirkan anak pertama yang harus mendapatkan tambahan 4 kantong darah karena mengalami pendarahan.
“Waktu itu anak saya lahirnya normal, namun entah mengapa paska melahirkan terjadi pendarahan, akhirnya butuh transfusi 4 kantong darah. Beruntungnya anak ke 2 dan 3 tidak mengalami hal serupa, ungkap Roudal. Sebagai informasi sejak tahun 2018 SPEK-HAM bersama Yayasan IPAS Indonesia telah menjalankan program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Perempuan Terintegrasi (PEKERTi) di Kecamatan Juwiring, Klaten Tengah dan Bayat. Sebanyak 250 orang perempuan muda dan 400 orang perempuan dewasa sudah menerima manfaat dari program ini. Kini di tahun 2020 program ini mengajak keterlibatan laki-laki, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kelompok remaja dalam mendukung program ini. Henrico Fajar (Kesmas SPEK-HAM)