Bu Bidan: Seksualitas Bukan Hal yang Tabu

Bidan Desa menyampaikan Informasi HKSR

Demikian disampaikan narasumber Mufidati Ikrimah selaku bidan desa Tlogorandu dalam kegiatan Diskusi Interaktif Remaja dengan Tema: Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) pada minggu 26/7 di Balai Desa Tlogorandu, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Dijelaskan Mufida tentang pentingnya remaja memahami Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi secara benar. Misalnya dengan memahami fungsi organ reproduksi perempuan dan laki-laki, memahami tahapan masa pubertas dan akses layanan kespro remaja di Puskesmas.

“Sudah saatnya remaja harus paham seksualitas, bagian dan fungsi organ reproduksi secara benar serta tidak menganggap seksualitas sebagai hal yang tabu”, terang Mufi. Dia berharap dengan semakin banyaknya remaja teredukasi tentang Kespro remaja maka kasus perkawinan anak, KTD dan kehamilan pada remaja bisa ditekan seminimal mungkin.

Pejabat lurah Tlogorandu MS Yulianto, SH menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap agar remaja bisa semakin aktif berkegiatan dan saling berbagi informasi kesehatan reproduksi. “Saya mendukung penuh kegiatan semacam ini dan berharap agar remaja semakin aktif berkegiatan sehingga peran-peran remaja dapat terlihat”, ungkap Yuli.

Beberapa peserta mengaku senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Dita misalnya merasa terbantu dengan kegiatan ini karena bisa mendapat informasi kespro yang benar. “Selama ini kan banyak remaja mengakses informasi yang salah dan ini bisa menjerumuskan mereka pada pergaulan bebas”, ungkap. Dia berharap semakin banyak remaja yang memahami Kespro, maka mereka bisa bergaul bersama teman sebayanya dengan penuh tanggungjawab.

Senada Nur Qumarrudin juga menyampaikan bahwa saat ini banyak remaja yg tidak peduli dengan kondisi lingkungannya, kurang bersosialisasi dan hampir tidak pernah mengakses informasi tentang kesehatan reproduksi. Hal ini menurutnya bisa mendorong terjadinya KTD, kehamilan remaja dan perkawinan anak.

Diskusi yang terselenggara atas kerjasama SPEK-HAM bersama Yayasan IPAS Indonesia dan Karangtaruna Tlogobakoh ini diikuti oleh 20 orang peserta dan merupakan kali ketiga dilakukan, 2 sebelumnya dilakukan secara on line menggunakan media zoom meeting. Henrico Fajar (Divisi Kesmas SPEK-HAM)