Perempuan Pundungan Belajar Komunikasi Persuasif

Suasana diskusi komunikasi persuasif

SPEK-HAM bersama Pemerintah Desa Pundungan kembali menggelar Diskusi Komunitas Perempuan pada Senin, 5/4 di Balai Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Diskusi kali ini mengangkat tema Komunikasi Persuasif.

Kegiatan ini diawali dengan permainan tebak kata. Setiap peserta yang dibagi ke dalam 3 kelompok harus menebak kata yang diberikan fasilitator dengan memperagakannya secara berantai. Kata-kata yang ditebak, yaitu perencanaan kehamilan, hamil beresiko, kehamilan tidak diinginkan, kematian ibu, gagal KB, dan keguguran pada pada perempuan.

Tutik salah seorang peserta menyatakan permainan tebak kata ini memiliki makna, bahwa kader harus konsisten dalam menyampaikan pesan kepada warganya dengan bahasa yang singkat, jelas dan mudah dipahami.

Henrico Fajar dari SPEK-HAM menyatakan seorang kader tentu saja membutuhkan kemampuan berkomunikasi persuasif kepada setiap warga, sehingga perubahan perilaku yang diharapkan dari warga sesuai dengan yang kita harapkan. “Misalnya warga semakin sadar dan paham tentang pentingnya kesehatan reproduksi, mengajak atau membujuk ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya, mengkonsumsi vitamin dan sebagainya” ungkap Fajar.

Fajar menambahkan, harapannya bila semakin banyak warga terpapar informasi, maka pemenuhan hak kesehatan dan akses layanan kesehatan reproduksi menjadi nyata dilakukan. Selain itu bisa membantu penurunan angka kasus kesehatan reproduksi hingga peningkatan derajat kesehatan perempuan menjadi lebih baik lagi.

Dalam kegiatan ini peserta diajak bermain peran seolah-olah menghadapi kasus-kasus atau persoalan yang seringkali dihadapi kader di tingkat desa, misalnya tentang partisipasi masyarakat di Musrenbangdes yang tidak diakomodir pemerintahan desa, temuan kasus kesehatan reproduksi, warga menolak anaknya diimunisasi dan sebagainya. Sementara itu Danang Setiawan, selaku Kepala Desa Pundungan menyatakan saat ini kita membutuhkan Sumber Daya Manusia yang baik dan terampil berkomunikasi serta mampu mengedukasi warga masyarakat untuk berkontribusi dalam menekan angka kasus-kasus kesehatan reproduksi yang masih sering dijumpai. Anna-Magang/Henrico Fajar (Divisi Kesmas SPEK-HAM).