Kirab Budaya “Bersih Desa Cluntang“

PROMOSI USAHA  WISATA YANG DIKELOLA BUMDES LENTERA DESA CLUNTANG

30 April 2017, ada yang berbeda di Desa Cluntang. Berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Desa, BUMDes Unit Usaha Wisata Juang Kelompok Putri Mawar, dan PKK Desa guna mempersiapkan acara tersebut. Kirab budaya ini diharapkan menjadi acara tahunan Pemerintah Desa Cluntang dalam membangun BUMDes Usaha Wisata. Diyakini acara ini menjadi salah satu strategi pemasaran produk usaha wisata Tikungan Cinta yang sudah diinisiasi kurang lebih 6 bulan terakir yang menyuguhkan aneka pilihan spot selfie, gardu pandang, kuliner khas pegunungan, serta pertunjukan seni budaya seperti reog, ketoprak, karawitan, dan orkes melayu.

Kirab budaya dihadiri Dinas Pemerintahan Kabupaten Boyolali: Dinas UMKM dan Koperasi, Disparbud, DP2AKKB Kabupaten Boyolali yang tentunya untuk mendorong percepatan pembangunan pedesaan berbasis potensi local, baik SDM maupun SDA.

Acara ini juga menjadi ajang pameran UMKM produk-produk dampingan SPEK-HAM, seperti Kelompok Perempuan RUKUN MAKMUR, SEKAR PUTRI, dan PUTRI MAWAR yang memiliki usaha kecil menengah produk aneka makanan seperti keripik, kue kering, teh mawar, sirup mawar, pilus, dan kripik mawar. Pengunjung kirab budaya yang diperkirakan tidak kurang dari 1.700 orang ini memberikan pemasukan keuangan dari parkir dan retribusi sebanyak 7.875.000

Kawasan Tikungan Cinta saat ini masuk dalam 15 besar destinasi wisata terlaris versi diskominfo Kabupaten Boyolali. Promosi Cluntang sebagai desa wisata sedang digalakkan oleh Pemkab Boyolali dengan pembuatan film profil desa yang akan dibawa oleh Duta Seni Boyolali 2017 ke Rusia dan Belgia. Keterlibatan Putri Citra Boyolali 2016  dan Duta Wisata Boyolali 2016 dalam promosi wisata diharapkan dapat membawa nama Desa Wisata Cluntang ke tingkat nasional maupun internasional

Selain untuk mempromosikan desa wisata, kegiatan ini juga menantang masyarakat Desa Cluntang dalam mempersiapkan diri guna menyambut Desa Cluntang sebagai desa wisata yang memadukan potensi pertanian, peternakan, dan pelibatan perempuan, remaja, dan anak dalam proses pembangunan desa yang berkelanjutan. Demikian yang disampaiakan ibu Suryati S.Pd selaku Kepala Desa Cluntang diakir wawancara. (Noko Alee – CO Divisi Sustainable Livelihood/spekham.org)