Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah Punya Cerita
- 20
- Feb
“Sesuatu yang baik dan berguna bagi masyarakat kenapa harus dihalang-halangi, buat saya itu sangat membantu kerja-kerja saya sebagai kepala kelurahan. Pertama, saya tidak bisa bekerja sendiri, kedua masyarakat saya jadi pintar, ketiga saya jadi bisa belajar isu-isu terkini terkait dengan perempuan, dan saya akan memihaki program-program panjenengan yang sudah saya dengar dari kader-kader saya terkait kerja-kerja panjenengan semua di Klaten Tengah khususnya di Kelurahan Klaten. Silakan mengumpulkan ibu-ibu RT,RW di kelurahan dan berkegiatan nanti anggarannya biar kami pikirkan”.
Tulisan di atas adalah sepenggal cerita kami (Liza,Ayun,Atik dan Danang) mengawali aktivitas kegiatan di Kabupaten Klaten, saat bertemu dengan Kepala Kelurahan Kabupaten Kecamatan Klaten Tengah Hartini,S.IP,MM. Kami diundang setelah beliau mendengar cerita dari para kader posyandu yang mengikuti kegiatan bersama-sama dengan SPEK-HAM dalam program yang namanya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Perempuan Terintegrasi (PEKERTi). SPEK-HAM sudah bekerja di Kecamatan Klaten Tengah selama lima bulan. SPEK-HAM bersama dengan kader-kader posyandu melakukan kegiatan yang dikemas dalam pelatihan kader posyandu, diskusi-diskusi kelompok belajar, konsolidasi lintas kelompok belajar serta pertemuan di kelompok perempuan muda dan sanggar kespro. Isu kesehatan reproduksi menjadi pembahasan utama dalam setiap kegiatan, serta membedah kasus-kasus kesehatan reproduksi yang ada dan bagaimana proses pencegahannya di tingkat masyarakat.
Program PEKERTi ini memiliki maksud dan tujuan untuk berkontribusi terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Klaten dan Indonesia pada umumnya. Selain itu juga untuk meningkatkan status kesehatan reproduksi perempuan termasuk tentang perencanaan kehamilan dan penanganan Kehamilan Tidak Dikehendaki (KTD), termasuk Asuhan Paska Keguguran(APK) di Kabupaten Klaten. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Klaten menduduki peringkat ketujuh dalam menyumbang Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2017 dengan berbagai macam indikasi, di antaranya : kedaruratan medis (jantung, hipertensi, dll) dan preklamsi.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Klaten bisa dibilang tinggi dengan berbagai macam latar belakang indikasi penyebabnya. Satu langkah sudah dilakukan oleh teman-teman kader posyandu di Kecamatan Klaten Tengah, dengan memberanikan diri melakukan advokasi-advokasi di tingkat kelurahan masing-masing, memaparkan kasus yang ada kepada kepala kelurahan sebagai dasar mendorong pemihakan program dan anggaran untuk isu kesehatan reproduksi perempuan. Komitmen Kepala Kelurahan Kabupaten Kecamatan Klaten Tengah Hartini.S.IP,MM. untuk memihaki isu KESPRO perempuan sebagai bentuk nyata keperpihakan pemangku kepentingan terhadap situasi di daerahnya. Kami menunggu komitmen dari kepala kelurahan dan kepala desa yang lain melalui cerita-cerita kader. (Antonius Danang)